Gunung Ciremai

Gunung Ciremai

Gunung Ciremai merupakan kawasan hutan yang berfungsi sebagai hutan lindung dan hutan produksi. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat setelah Gunung Slamet dengan ketinggian 3078 mdpl, Gunung Ciremai ini berbatasan dengan dua kabupaten yaitu berada di Provinsi Jawa Barat yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon. Dari Puncak Gunung Ciremai ke utara merupakan Kabupaten Cirebon, ke arah timur Kabupaten Kuningan.

Riwayat Kawasan

Gunung Ciremai merupakan kawan hutan lindung dan hutan produksi yang sangat berpotensi dengan flora dan fauna yang beraneka ragam. Sejuk ramai dikunjingi para pendaki dari berbagai tempat, maka sarana dan prasarana cukup memadai, dari mulai jalan setapak yang sudah sangat leluasa bagi jalur para pendaki. Tersedianya pondok bagi para pendaki dan sekaligus tempat membayar Retribusi bagi para pendaki.
Serta disetiap jalur pendaki terdapat pos yang terdiri dari IX pos yaitu, pos I (Palutungan), pos II (Cigowong), pos III (Kuta), pos IV (Pangguyungan Badak), pos V (Arban), pos VI (Tanjakan Asoy), pos VII (Pasanggrahan), pos VIII (Sanghiang Ropoh), Pos XI (Gua Walet) dan yang terakhir adalah puncak Gunung Ciremai.

Letak Gunung Ciremai

Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, bahwa letak Gunung Ciremai berada diantara Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Ketinggian Gunung Ciremai adalah 30778 mdpl, diatas Gunung Ciremai terdapat lekukan yang disebut Segara Wedi, sebelum mencapai kawah yang selalu mengeluarkan asap belerang. Dalam perjalan menuju puncak Gunung Ciremaimelalui jalur Palutungan tidak ditemukan adanya sumber mata air sehingga kami membawa air secukupnya dari pos II yaitu pos Cigowong. Jalur yang kami lalui sangatlah terjal dan ditandai dengan adanya pohon tumbang disepanjang jalur pendakian.

Rute Pendakian Gunung Ciremai


Rute pendakian Gunung Ciremai di Bagi menjadi tiga rute yaitu:Namun kami memakai rute pendakian dari Kabupaten Kuningan sebelah barat melalui Palutungan, karena rute ini paling mudah dibandingkan dengan rute-rute yang lainnya. Didesa Palutungan ini mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Dusun Palutungan ini merupakan perkampungan terakhir atau awal dari pendakian ke Gunung Ciremai, disini terdapat pondok pendaki sebagai tempat istirahat, melaporkan dan membayar Retribusi bagi para pendaki.
Sepanjang jalur pendakian yang dilalui dari sebelah barat Kab. Kuningan, terdapat sembilan pos yang akan dilewati oleh para pendaki yaitu, poa 1 dimana pos pertama ini merupakan sebuah rumah tempat istirahat bagi para pendaki sekaligus tempat untuk membayar retribusi.
Untuk mencapai Puncak Gunung Ciremai yang dilalui dari Rute Palutungan sebelah Barat Kab, Kuningan adalah sebagai berikut :
Pos I (Palutungan) menuju Pos II (Cogowong) sekitar 2 jam
Pos II (Cigowong) menuju Pos III (Kuta) sekitar 1 jam 20 menit
Pos III (Kuta) menuju Pos IV (Pangguyungan Badak) sekitar 1 jam 25 menit
Pos IV (Pangguyungan Badak)  menuju Pos V (Tanjakan Asoy) sekitar 1 jam 31 menit
Pos V (Tanjakan Asoy) menuju Pos VI (Pasanggrahan) sekitar 2 jam 22 menit
Pos VI (Pasanggrahan) menuju Pos VII (Sanghiang Ropoh) sekitar 2 jam 53 menit
Pos VIII (P Sanghiang Ropoh) menuju Pos IX(Gua Walet) sekitar 2 jam 15 menit
Pos IX (Gua Walet) menuju Puncak sekitar 30 menit

Sedangkan untuk turun dari Puncak Gunung Ciremai adalah sebagai berikut
Puncak menuju PosI X sekitar 25 menit
Pos X menuju Pos VIII sekitar 2 jam 23 menit
Pos VIII menuju Pos VII sekitar 1jam
Pos VII menuju Pos VI sekitar 1 jam
Pos VI menuju Pos V sekitar 1 jam
Pos V menuju Pos IV sekitar 1jam
Pos III menuju Pos II sekitar 1 jam
Pos II menuju Pos 45 menit

Jenis Tanah

Jenis tanah di Gunung Ciremai adalah Regosol yang merupakan hasil dari letusan Gunung Api Kwarter Muda, sehingga kawasan di daerah tersebut cukup subur.

Iklim

Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam waktu yang relatif lama di suatu daerah tertentu, menurut ketentuan jangka waktu tersebut adalah 30 tahun. Sedangkan Hutan di Gunung Ciremai adalah Hutan Musim dengan ciri-ciri terdapat tumbuhan menggugurkan daun, terdapat pada daratan rendah dan dataran tinggi hingga berbukit-bukit. Tanah kering dengan berbagai jenis tanah dipengaruhi Iklim Musim sehingga curah hujan dikawasan Gunung Ciremai cukup tinggi. Musim hujan jatuh pada bulan September hingga Februari, sedangkan suhu udara di Gunung Ciremai berkisar 4-12 derajat.

Flora Dan Fauna Yang Ada Di Gunung Ciremai

Flora yang ada di sekitar Gunung Ciremai di dominasi oleh pohon Suren, pohon Jati, pohon Pinus, Akar-Akar Liana tumbuh disepanjang jalur menuju puncak dan Bunga Edelwis tumbuh pada ketinggian 3078 mdpl, serta tumbuhan Cantigi sebagai ciri khas Pegunungan Berapi.
Sedangkan fauna yang ada disekitar Gunung Ciremai adalah macan tutul dan manjangan. Akan tetapi yang sangat mendominasi adalah ayam hutan, lutung, babi huta, dan burung jalakan. Karena disetip perjalanan menuju puncak kita melihat burung Jalakan, ayam hutan, kotoran menjangan.

Dokumentasi






Kesimpulan Dan Saran

Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3078 mdpl, Gunung Ciremai terletak diantara Kabupaten Kuningan dan Cirebon. Gunung Ciremai merupakan kawasan hutan lindung dengan berbagai jenis flora dan fauna yang beragam. Kampung Palutungan merupakan desa terakhir dari pendakian ke Gunung Ciremai, di dusun ini terdan tempat pelapor bagi para pendaki. Dari dusun inilah awal pendakian Gunung Ciremai dengan jalur yang masih alami dan terjal.
Dalam melakukan pendakian ke Gunung Ciremai penyusun mempunyai saran sebagai berikut :
- Membawa persediaan air secukupnya karena disepanjang jalur tidak ditemukan mata air.
- Sebaiknya pendakian dilakukan pada bulan April samapi Agustus karena pada bulan lainnya sering terjadi hujan dan badai yang sangat berbahaya bagi para pendaki.
- Membawa perbekalan dan perlengkapan yang diperlukan.
- Persiapan mental yang matang.
- Kondisi fisik harus benar-benar fit.

Note: Ini merupakan pengalaman pribadi penulis, dan dimungkinkan ada ketidaksamaan terutama dari waktu tempuh yang dilakukan. Dan hanya untuk dijadikan referensi saja untuk teman-teman semua. Terima kasih.



2 Responses to "Gunung Ciremai"