Dewasa ini, dunia periklanan Indonesia makin terus berkembang. Belanja iklan yang dilakukan oleh dunia bisnis juga cenderung selalu bertambah dari waktu ke waktu. Meningkatnya belanja iklan tersebut membuktikan bahwa kalangan industri masih memberikan kepercayaan kepada pengiklan untuk mempromosikan produk-produknya.
Otto Klepper (1986), seorang ahli periklanan terkenal asal Amerika, merupakan orang yang berjasa besar dalam meruntut asal muasal istilah advertising. Dalam bukunya yang berjudul Advertising Procedure, dituliskan bahwa istilah Advetising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Jadi, pengertian seperti ini sebenarnya tidak ada ubahnya dengan pengertian komunikasi sebagaimana halnya dalam ilmu komunikasi. Salah satu pengertian komunikasi adalah mengoperkan pesan dari satu pihak ke pihak lain, baik melalui lisan, media cetak, radio, televisi, komputer, media luar ruang dan sebagainya.
Istilah Iklan Di Berbagai Negara
Di Amerika sebagaimana halnya di Inggris, disebut dengan Advertising. Sementara di Perancis disebut dengan reclame yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang. Bangsa Belanda menyebutnya sebagai advertentie. Bangsa-bangsa Latin menyebutnya dengan istilah adventere yang berarti berlari menuju kedepan. Sementara bangsa Arab menyebutnya dengan istilah I'lan.
Tampaknya istilah dari Arab inilah (yaitu I'lan, yang oleh karena menggunakan lidah Indonesia melapalkannya menjadi kata 'iklan) kemudian diadopsi kedalam bahasa Indonesia untuk menyebut advertensi. Istilah periklanan di Indonesia menurut catatan Bedjo Riyanto pertama kali diperkenalkan oleh Soedarjo Tjokrosisworo, seorang tokoh pers nasional pada tahun 1951 untuk menggantikan istilah advertentie (dari bahasa Belanda) atau advertising (dari bahasa Inggris) agar sesuai dengan semangat penggunaan bahasa nasional Indonesia (Riyanto, 2001).
Di Indonesia semdiri istilah iklan sering disebut dengan istilah lain, yaitu advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Blanda dan Perancis. Namun secara resminya, sebutan kata iklan lebih sering digunakan dibanding dengan istilah advertensi dan reklame.
Beberapa Pandangan Tentang Pengertian Iklan
Dunn dan Barban (1978)
Menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non-komersial, maupun pribadi yang berkepentingan (Dunn dan Barban 1978 : 8).
Wright (1978)
Sebagaimana dikutip oleh Liliweri (1992:20) iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.
Pengertian yang disampaikan oleh Klepper dan Wright, mengandung makna bahwa iklan merupakan bentuk penyampaian pesan sebagaimana dalam komunikasi seperti pada umumnya. Hanya saja Wright menekankan iklan sebagai alat pemasaran sehingga pesan iklan harus persuasif.
Pengertian tersebut juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Koniq sebagaimana dituliskan oleh Kellner (1990:244). Menurut Koniq, iklan adalah informasi yang up to date kepada konsumen mengenai komoditi-komoditi dan dorongan-dorongan kebutuhan tertentu yang bertujuan untuk menjaga tingkat produksi.
Kotler (1991:237)
Mengartikan iklan sebagai semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar.
AMA (The American Marketing Association)
Iklan merupakan setiap bentuk pembayaran terhadap suatu proses penyampaian dan perkenalan ide-ide, gagasan dan layanan yang bersifat non personal atas tanggungan sponsor tertentu (Liliweri, 1989:21). Bila pengertian iklan dituliskan sebagaimana tersebut diatas, maka kata periklanan dapat diartikan sebagai segala sesuatu kegiatan yang berkaitan dengan iklan.
Riyanto (2001)
Istilah periklanan diartikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.
Di Indonesia, Masyarakat Periklanan Indonesia mengartikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sbagian atau seluruh masyarakat.
Itulah beberapa pandangan dari para ahli mengenai pengertian iklan.
Semoga dapat membantu.
Sumber: Widyatama Rendra. 2005. Pengantar Periklanan;-cet.1. Jakarta: Buana Pusaka Indonesia
0 Response to "PENGERTIAN IKLAN"
Post a Comment