Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terjadi karena rusaknya dinding pembuluh darah karena beberapa faktor resiko seperti radikal bebas yang terkandung dalam rokok dan polusi, kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi, kebiasaan merokok dan sebagainya. Faktor penyebab jantung koroner terjadi dikarenakan penyempitan arteri koroner, mulai terjadinya atersoklerosis (kekakuan arteri) maupun yang sudah terjadi penimbunan lemak atau plak (plague) pada dindind arteri koroner, baik disertai gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun.
Dahulu operasi bypass jantung koroner ini memerlukan sayatan panjang di dada pasien yang pasti memotong tulang-tulang iga agar jantung dapat digarap. Namun kini kita bisa bernapas lega, karena ada metode baru yang lebih cepat dengan proses pemulihan yang kian lekas.
Metode baru tersebut disebut dengan minimally invasive coronary artery bypass graf (operasi jantung dengan sayatan minimal). Dengan metode baru ini, dokter tak perlu lagi membelah dada pasien untuk membuat saluran darah baru, operasi bypass-nya tidak berbeda, yang membedakan hanya aksesnya yang tak sama. Metode ini digunakan untuk menggantikan cara konvensional. Sebenarnya di luar negeri sana, cara ini sudah lama digunakan. Namun untuk di Indonesia sendiri, metode ini baru digunakan menjelang akhir tahun 2015.
Apabila dahulu cara yang dilakukan dokter adalah menyayat kulit sepanjang dada dari atas sampai bawah dan membukanya. Lalu ia akan memotong tulang-tulang iga untuk melihat dan menyentuh jantung secara langsung. Baru kemudian melakukan bypass dengan membuat saluran darah baru.
Dengan metode anyar ini, dokter hanya perlu menyayat dada sepanjang lima sentimeter diantara sela tulang iga. Karena sayatannya sangat kecil, mereka akan dibantu kamera endoskopi yang dimasukkan ke dada dan disambungkan ke layar monitor. Gambar detail jantung di kamera itulah yang akan memandu mereka melakukan operasi. Pekerjaan di dalam akan dilakukan robot mini yang bertugas mengangkat dan menopang jantung. Dengan cara itulah lalu dibuat saluran darah baru.
Keuntungan Metode Operasi Jantung Dengan Sayatan Minimal
Metode ini tentu ada keunggulannya dibanding metode yang lain. Apakah itu?
Pertama, karena tulang dada tak perlu dibelah, nyeri yang dirasakan pasien jauh berkurang. Pasien pun bisa mengkonsumsi obat penahan rasa sakit. Resiko kehilangan darah akibat pemotongan tulang juga menurun drastis, ini bisa mengurangi kebutuhan tranfusi darah. Alhasil, kemungkinan terkena infeksi, seperti hepatitis B, dari darah donor pun berkurang.
Kedua, karena tidak ada pembelahan tulang, proses operasinya lebih cepat. Sementara dengan cara lama operasi bisa berlangsung 6 jam, sekarang waktu bisa dihemat 1-2 jam. Pemulihannya pun lebih singkat, pasien bisa pulang dalam waktu 4-5 hari, lalu 10 hari setelah operasi sudah bisa bekerja. Sedangkan dengan metode kovensional, pemulihan bisa 2-3 bulan.
Di dada pasien tidak akan terlihat jejak jahitan, bahkan pada pasien perempuan, sayatan bisa dilakukan dibagian bawah lipatan payudara sehingga bekasnya terlindungi. Secara estetik pun hasilnya lebih enak dipandang.
Biaya Yang Dikeluarkan Pasien
Minimnya resiko yang didapatkan oleh pasien tentu harus di bayar mahal. Pasien memerlukan dana sekitar Rp. 350 juta. Mengapa sangat mahal? karena harga robot mini yang digunakannya pun amat mahal, sekitar Rp. 500 juta. Robot ini hanya dapat digunakan duasampai tiga kali operasi.
Menurut Professor of Surgery Universitas of Malaya, Malaysia, Raja Amin bin Raja Mokhtar, sebenernya robot mini ini tak di desain untuk pemakaian berulang. Namun, karena kebanyakan pasien tak sanggup membayar mahal, dokter berikhtiar memakainya beberapa kali. Tentu sebelumnya sudah disterilisasi dengan maksimal. Tapi ingat, cara ini tidak bisa dipakai oleh pasien penderita hepatitis. Menurut Raja Amin, sepanjang pengalamannya, hampir semua pasien tak mengalami masalah setelah pembedahan. Mereka kembali berkativitas seperti biasa.
0 Response to "Metode Operasi Jantung Dengan Sayatan Minimal"
Post a Comment