- Definisi Komunikasi Intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonal adalah proses yang terjadi
didalam individu mulai dari kegiatan menerima pesan atau informasi, mengolah,
menyimpan dan menghasilkan kembali.
Ketika Kusni Kasdut di hukum mati, di Jakarta muncul kelompok kecil yang berkaus dengan tulisan “Hapuskan Hukuman Mati”. Mereka menyebut hukuman mati sebagai tindakan balas dendam yang meruntuhkan nilai-nilai kemanusiaan, merampas hak paling dasar, dan mediakan kemungkinan untuk bertobat. Proses persuasi sudah dimulai. Berbagai reaksi timbul. Seorang pengacara mendukung gerakan ini dengan alasan : hukuman mati adalah pembunuhan yang dilegalisasi dan menurut falsafah hukum modern, pemidanaan tidak untuk membalas dendam, tapi untuk mendidik dan memperbaiki manusia yang rusak. Seorang tokoh Islam menentangnya. Hukuman mati, katanya dibenarkan oleh Islam bagi kejahatan mencabut nyawa sesamanya, bila keluarga korban tidak memaafkannya. Ancaman hukuman yang keras tak lain demi terpeliharanya ketertiban masyarakat. Seorang rohaniawan Katolik lain lagi berkomentar “Gereja Katolik menentang hukuman mati. Tidak sesuai dengan martabat manusia dan semangat injil”. Tetapi apa kata tukang becak? “itu bukan urusan saya, lebih penting urusan perut.” (Tempo, 16 Februari 1980).
- Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense”, artinya alat pengindraan, yang
menghubungkan organisme dengan lingkungannya.
Pengertian sensasi menurut para
ahli:
Menurut Dennis Coon (1977:79 ) : “Bila alat-alat indera
mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan “bahasa” yang difahami
oleh otak maka terjadilah proses sensasi”.
Benyamin B. Wolman (1973:343) :
“Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan
penguraian verbal, simbolis atau konseptual, dan teruatama sekali berhubungan
dengan kegiatan alat indera.”
Fungsi alat indera :
Lefrancois (1974:39) : Tanpa
alat indera manusia sama, bahkan mungkin lebih dari rumput-rumputan, karena
rumput juga dapat mengindera cahaya dan humiditas.
John Locke : “there is nothing in the mind except
what was first in the sense” (tidak ada apa-apa dalam jiwa kita kecuali harus
lebih dulu lewat alat indera).
Berkeley : “andaikan kita tidak mempunyai alat indera, dunia ini tidak akan ada”.
Berkeley : “andaikan kita tidak mempunyai alat indera, dunia ini tidak akan ada”.
Beberapa macam sumber
informasi yang diterima oleh alat indera :
1 Eksteroseptor : indera
yang menerima informasi dari luar misalnya telinga kulit, mata.
2. Interseptor : indera yang menerima informasi dari dalam misalnya sistem peredaran darah, system ekskresi keringat.
2. Interseptor : indera yang menerima informasi dari dalam misalnya sistem peredaran darah, system ekskresi keringat.
3. Proprioseptor : indera
dari gerakan tubuh kita sendiri misalnya otot.
Apa saja yang menyentuh alat indera dari luar atau dari dalam disebut stimuli. Saat
ini Anda sedang membaca tulisan saya (stimuli eksternal), padahal pikiran anda
sedang diganggu oleh hal lain (stimuli internal). Anda serentak menerima dua
macam stimuli menjadi energi saraf untuk disampaikan ke otak melalui proses transduksi. Agar
dapat diterima pada alat indera Anda, stimuli harus cukup kuat. Batas minimal
intensitas stimuli disebut ambang mutlak (absolute treshold).
Misalnya, manusia sanggupmenerima temperatur 10° C samapi 45° C.
Dibawah 10° C manusia akan kedinginan. Diatas 45° C manusia
akan meringis kepanasan.
Perbedaan sensasi, dapat disebabkan oleh perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya, disamping kapasitas alat indera yang berbeda.
Perbedaan sensasi, dapat disebabkan oleh perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya, disamping kapasitas alat indera yang berbeda.
- Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Faktor
yang mempengaruhi persepsi menurut David Krech dan Richard S. Cruthfield
(1977:235) ada dua macam yaitu, faktor fungsional dan faktor struktural namun
ada faktor lainnya yang mempengaruhi persepsi, yakni perhatian.
Perhatian
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian
stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.
Kenneth E. Andersen (1972) Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau
rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya
melemah (Kenneth Anderson, 1972:46). Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh
faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situasional terkadang disebut
sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau menarik perhatian
(attention getter).
Sebuah stimuli diperhatikan karena memiliki sifat-sifat yang
menonjol, antara lain:
a. Gerakan manusia
secara visual lebih tertarik pada objek-objek yang bergerak.
b. Intensitas
stimuliKita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol daripada stimuli
yang lainnya.
c. Kebaruan
(Novelty)Hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda, akan menarik
perhatian.
d. PerulanganHal-hal
yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi, akan menarik
perhatian.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perhatian seseorang
terhadap sebuah sebuah stimuli antara lain:
a. Faktor-faktor biologis
b. Faktor-faktor sosiopsikologis
c. Motif sosiogenis, sikap, kebiasaan, dan kemauan
- Faktor-faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi
Faktor fungsional berasal
dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita
sebut sebagai fator-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukanlah jenis
atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada
stimuli itu.Contoh seorang konsultan UNESCO yang diceritakan pada penulis.Suatu
kali di Mesir dilancarkan kampanye Keluarga Berencana. Supaya pesan sampai pada
kelompok yang buta huruf, kampanye dilakukan melalui gambar. Gambar itu
dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa beban kehidupan akan makin bertambah bila jumlah
anak bertambah banyak. Tetapi mengejutkan sekali, orang-orang Mesir tidak
menafsirkannya seperti itu. Ketika dilakukan survei pendapat responden, mereka
menunjukkan keheranan mengapa orang dalam gambar tiba-tiba roboh. Rupanya
mereka membaca gambar itu dari arah kanan ke kiri, seperti ketika mereka
membaca huruf Arab. Kerangka Rujukan (Frame of Reference) Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka
rujukan. Mula-mula konsep ini berasal dari penelitian psikofisik yang berkaitan
dengan persepsi objek. Dalam eksperimen psikofisik, Wever dan Zener menunjukan
bahwa penilaian terhadap objek dalam hal beratnya bergantung pada rangkaian
objek yang dinilainya. Dalam rangkaian objek-objek yang berat, objek seberat
100 kg dinilai ringan, sedangkan dalam rangkaian benda-benda ringan objek yang
sama dinilai berat. Dalam kegiatan komunikasi kerangka rujukan memengaruhi
bagaimana memberi makna pada pesan yang diterimanya. Menurut McDavid dan Harari
(1969;140), para psikolog menganggap konsep karangka rujukan ini amat berguna
untuk menganalisa interprestasi perseptual dari peristiwa yang dialami.
- Faktor-faktor Struktural yang Menentukan Persepsi
Faktor-faktor struktural
berasal semata-mara dari sifar stimuli fisik dan ekfek-efek saraf yang
ditimbulkannya pada system saraf individu. Para psikolog Gestalat, seperti
Kohler, Wartheimer, dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang
bersifat structural. Prinsip-prinsip ini kemundian terkenal dengan nama teori
Gestalt. Menurut teori Gestalt, mempersepsi sesuatu, kita mempersepsikannya
sebagai suatu keseluruhan. Dengan kata lain, kita tidak melihat
bagian-bagiannya. Jika kia ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat
meneliti fakta-fakta yang terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan
keseluruhan.
Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi, menjadi empat
bagian :
1. Dalil persepsi yang pertama : Persepsi bersifat selektif secara
fungsional. Berarti objek-objek yang mendapatkan tekanan dalam persepsi kita
biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.
2. Dalil persepsi yang
kedua : Medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi
arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun
stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan
interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita
persepsi.
3. Dalil persepsi yang ketiga : Sifat-sifat perseptual dan
kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur
secara keseluruhan. Jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua
sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan diperngaruhi oleh
keanggotaan kelompoknya dengan efek berupa asimilasi atau kontras.
4. Dalil
persepsi yang keempat : Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan
waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari
struktur yang sama. Dalil ini umumnya betul-betul bersifat structural dalam
mengelompokkan objek-objek fisik, seperti titik, garis, atau balok.Pada
persepsi sosial, pengelompokan tidak murni structural; sebab apa yang dianggap
sama atau berdekatan oleh seorang individu, tidaklah dianggap sama atau
berdekatan dengan individu yang lainnya. Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan
kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan
kredibilitasnya, atau mengakrabkan diri dengan orang-orang yang punya prestise
tinggi. Jadi, kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimuli ditangapi
sebagai bagian dari struktur yang sama. Kecenderungan untuk mengelompokan
stimuli berdasarkan kesamaan dan kedekatan adalah hal yang
universal.
Sumber : Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
0 Response to "Sistem Komunikasi Intrapersonal (Sensasi dan Persepsi)"
Post a Comment